Welcome to my blogspot ( Ivank )
Disini Saya hanya menyediakan beberapa informasi aja yang bisa agan-agan baca..,yang cukup menarik., mengejutkan.., mengerikan..aneh...ya paling tidak bisa mengisi waktu agan yang lagi jenuh,, mungkin putus cinta penyebab nya, atw lagi jenuh dengan kuliah nya..bahkan apa lah gtu..come on..cekydot aja disini...hahahaha..sekian aja dah..thnks gan buat yang udah baca....!!

Rabu, 06 Juli 2011

Cara Unik Belut Listrik Menghasilkan Aliran Listrik

Kekuasaan Tuhan memang besar adanya, menciptakan sebuah belut yang mempunyai aliran listrik. Berbagai macam mahkluk diciptakan mempunyai kelebihannya masing-masing dari sifat yang wajar dan tak wajar.


Beberapa ratus spesies ikan memiliki organ penghasil listrik, namun hanya sedikit yang dapat menghasilkan daya listrik yang kuat. Organ penghasil listrik yang dimiliki oleh kebanyakan ikan tersusun dari sel saraf dan sel otot yang telah mengalami perubahan penting.

Bentuk organ listrik seperti piringan kecil yang memproduksi lendir disebut elektrosit, tersusun dan menyatu di bagian atas dari susunan lain yang sejajar. Pada umumnya, semua piringan menghadap arah yang sama yang memuat 150 atau 200 piringan setiap susunannya.

Misalnya, pada ikan torpedo terdapat 140 sampai 1000 piringan listrik pada setiap kolom. Pada ikan torpedo yang sangat besar, jumlah seluruh piringan sampai setengah juta.

Prinsip kerja piringan listrik ini mirip dengan cara kerja baterai. Ketika ikan beristirahat, otot-otot yang tidak berhubungan belum aktif. Namun jika menerima pesan dari saraf, akan segera bekerja secara serentak untuk mengeluarkan daya listrik.


Pada saat itu, voltase semua piringan listrik atau elektrosit menyatu, sehingga mampu menghasilkan daya listrik sampai 220 volt pada ikan torpedo atau sampai 650 volt pada belut listrik.

Pada umumnya semua spesies ikan tawar hanya menghasilkan listrik ringan, kecuali sembilang listrik dan belut listrik. Ikan listrik yang hidup di laut memiliki tenaga listrik yang lebih kuat dan berbahaya, karena air laut mengandung garam yang membuat dirinya lebih tahan terhadap arus listrik. Posisi dan bentuk organ listrik ini bervariasi tergantung pada spesiesnya.

Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah 2 hingga 3 volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam ini untuk berburu atau mempertahankan diri, lalu digunakan untuk apa?

Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Tuhan menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut.

Ikan ini menghasilkan pancaran listrik dalam suatu alat khusus di ekornya. Listrik ini dipancarkan melalui ribuan pori-pori di punggung makhluk ini dalam bentuk sinyal yang untuk sementara menciptakan medan listrik di sekitarnya.

Benda apapun dalam medan ini membiaskannya, sehingga ikan ini mengetahui ukuran, daya alir dan gerak dari benda tersebut. Pada tubuh ikan ini, ada pengindera listrik yang terus menentukan medan ini seperti halnya radar.

Pendeknya, ikan ini memiliki radar yang memancarkan sinyal listrik dan menerjemahkan perubahan pada medan yang disebabkan oleh benda yang menghambat sinyal-sinyal di sekitar tubuhnya. Ketika kerumitan radar yang digunakan oleh manusia masih kita kembangkan, penciptaan mengagumkan dalam tubuh ikan seperti ini akan menjadi jelas.
<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......





Bentuk tubuh belut listrik unik, hampir 7/8 bagian tubuhnya berupa ekor. Di bagian ekor inilah terdapat baterai-baterai kecil berupa lempengan-lempengan kecil yang horizontal dan vertikal. Jumlahnya sangat banyak, lebih dari 5.000 buah.

Tegangan listrik tiap baterai kecil ini tidak besar, tetapi kalau semua baterai dihubungkan secara berderet (seri), akan diperoleh tegangan listrik sekitar 600 volt (bandingkan dengan batu baterai yang hanya 1,5 volt).

Ujung ekor bertindak sebagai kutub positif baterai dan ujung kepala bertindak sebagai kutub negatif. Belut listrik dapat mengatur hubungan antara baterai kecil dalam tubuhnya itu untuk mendapat tegangan listrik kecil dan tegangan listrik besar.

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......





Untuk navigasi, belut listrik hanya membutuhkan tegangan listrik yang kecil. Tetapi ketika berhadapan dengan musuh atau mangsanya, belut listrik akan memberikan tegangan semaksimal mungkin melalui kepala dan ekornya yang ditempelkan pada tubuh musuh atau mangsanya itu.

Arus listrik sekitar 1 ampere yang ditimbulkan oleh tegangan listrik yang tinggi ini akan mengalir dan membunuh mereka. Namun hewan lain tidak terganggu karena mereka tidak bersentuhan langsung dengan ekor dan kepala belut.


<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......



<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......
<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......

10 ide GO GREEN paling UNIK didunia!!

Hotel yang menawarkan makanan gratis yang menghasilkan listrik.


Crown Plaza Hotel di Kopenhagen, Denmark, menawarkan makanan gratis untuk setiap tamu yang mampu menghasilkan listrik untuk hotel melalui sepeda yg melekat pada generator. Para tamu harus memproduksi watt setidaknya 10 tenaga listrik – atau sekitar 15 menit bersepeda,Mereka kemudian akan diberikan voucher makan senilai$ 36.Pub Disco Mendapatkan Listrik yang dihasilkan oleh orang-orang yg menari di lantai dansa
<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......



Semua lampu yg berkedip dan speaker yg berdebar kencang di klub dansa membutuhkan konsumsi listrik yg sangat besar.Sebuah Bar di London,mempunyai ide unik untuk menghasilkan listrik dengan cara lantainya dilengkapi dengan mata air yang ketika dipijak oleh penari,bisa menghasilkan arus listrik yang akan disimpan dalam baterai dan digunakan untuk mengimbangi beban listrik beberapa klub. Pemilik klub, Andrew Charalambous, mengatakan lantai dansa miliknya sekarang dapat daya 60 persen dari ide uniknya tersebut.Menawarkan Diskon untuk pelanggan yang mau menggunakan sepeda

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......





Sebuah rumah bordil di Berlin datang dengan cara yang inovatif untuk menarik pelanggan selama krisis ekonomi, dengan melakukan sesuatu untuk membantu menghindari perubahan iklim pada waktu yang sama. Mereka menawarkan diskon untuk pelanggan yang tiba dengan menggunakan sepeda. Menurut Thomas Goetz, pemilik rumah bordil 'Maison d'envie' ,pelanggan yang tiba dengan bersepeda atau yang dengan menggunakan transportasi umum mendapatkan € 5 (£ 4,30) diskon dari € 70 biasa (£ 60) Biaya selama 45 menit persesiPerusahaan menciptakan printer desktop yang tidak menggunakan tinta atau kertas

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......





Siapa bilang printer hanya menggunakan kertas untuk mencetak dokumen? Berbeda dengan printer konvensional, PrePeat mengadopsi kepala termal untuk mencetak pada lembaran plastik khusus buatan.PrePeat juga diklaim oleh produsen,setiap satu lembar kertas dapat digunakan sampai 1000 kali sehingga Anda akan mengurangi pengeluaran penggunaan kertas.Universitas dengan konstruksi atap hijau sebagai tempat berkumpul para mahasiswanya

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......





 Green desain merupakan tren yang sangat populer di arsitektur modern,Sekolah Seni, Desain dan Media di Nanyang Technological University di Singapura.Memiliki atap yg berfungsi sebagai ruang pertemuan informal dengan ide linier,Atap ini menciptakan ruang terbuka, melindungi bangunan, mendinginkan udara sekitarnya dan menampung air hujan untuk irigasi lansekap.Desainer menciptakan wastafel yang menggunakan air yang terbuang untuk menyiram tanaman


Wastafel yg dibuat oleh desainer muda asal Montreal Jean-Michel Gauvreau ini terbuat dari beton,yang memiliki saluran yang memungkinkan air yang digunakan saat mencuci tangan Anda dapat mengalir langsung ke tanaman.Sehingga setiap air yg terbuang tidak mubazir karena dapat digunakan untuk menyiram tanaman yg berada disebelahnya.Alat mandi yg dapat menghemat air secara otomatis

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......



 20% dari total penggunaan energi domestik kita adalah dari air panas untuk mandi dan mandi.Dengan lebih dari 6 kali penggunaan energi pencahayaan domestik, desainer Tommaso Colia datang dengan desain alat mandi yang ramah lingkungan,alat mandi ini telah dirancsang untuk mengeluarkan air secara terbatas,maka apabila anda menghabiskan waktu untuk mandi terlalu lama,maka alat ini akan berhenti mengeluarkan air secara otomatis.
Desainer menciptakan lampu yg berfungsi mengajarkan anak kecil bagaimana cara menghemat energi


Pentingnya pengajaran konservasi energi adalah tujuan dari desain Tim Holley.Lampu yg berbentuk seperti hantu ini memberikan visualisasi kepada anak-anak tentang berapa banyak energi yg telah digunakan dengan meninggalkan lampu menyala terlalu lama,ketika pertama kali dinyalakan lampu ini akan berwarna hijau dan tersenyum, Jika lampu dibiarkan selama lebih dari empat jam,ia akan berubah warna menjadi kuning dan terlihat terkejut,dan jika Anda berani untuk meninggalkan lampu ini selama lebih dari delapan jam,lampu akan berubah menjadi warna merah mengamuk,lengkap dengan mulut frowny dan mata marah.Perusahaan menciptakan staples untuk mengurangi polusi staples

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......





Staples seharusnya begitu buruk terhadap lingkungan sehingga perusahaan memutuskan untuk membuat sebuah stapler pokok-bebas. Produk ini menjanjikan untuk membuat kolasi ramah lingkungan. Alih-alih menggunakan logam planet yang tipis,stapler pokok-bebas "memotong potongan kecil kertas dan menggunakan strip untuk menjahit sampai dengan lima potongan kertas bersama-sama."Designer menciptakan charger iPhone yg diaktifkan oleh genggaman tangan

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......





Sebuah ide yang memberikan anda latihan tangan dengan cara mengisi baterai iPhone Anda dengan genggaman tangan! Konsep ide ini dirancang oleh Mac Funamizu

<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......



<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......



<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......



<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......

Bukti Kebohongan Neil Amstrong Sebagai Orang Pertama Yang Mendarat di Bulan

Sudah bukan hal yang aneh lagi kalau klaim bahwa Neil Amstrong adalah orang yang pertama mendarat di bulan sudah dimaklumi seluruh dunia. Dan hal itu pun sudah dipelajari di sekolah-sekolah kalau dia adalah orang pertama yang mendarat di bulan.

Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga riset memiliki teknologi foto tinggi membantahnya habis-habisan dan membuka kedok Neil Amstrong selama ini. Seorang pakar dari lembaga tersebut yan tida bersedia disebut namanya menemukan kejanggalan tentang foto tersebut.

perhatikan dengan seksama gambar "BAYANGAN" yang tertangkap kamera di foto itu.

Tahukah anda, bayangan apakah itu? Dan berkat kecanggihan teknologi yang mereka miliki, akhirnya terungkap bahwa Neil Amstrong bukan lah orang pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Ternyata selama ini NASA hanya mempublikasikan potongan gambar ini dan merahasiakan potongan gambar di sampingya yang merupakan sumber adanya bayangan yang dilingkari merah tersebut.













<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......

Arti Tahi Lalat Yang Ada Di Seluruh Tubuh Anda

 

Percaya tidak percaya, tahi lalat tak sekedar menempel begitu saja di tubuh kita. Bagi yang percaya, letak tahi lalat ada hubungannya terhadap kepribadian seseorang. Coba deh perhatikan sekali lagi letak tahi lalat Anda dan temukan artinya di bawah ini.

SEPUTAR WAJAH

- Pelipis kanan: menandakan Anda seorang yang pandai menyimpan rahasia. Bagi Anda, rahasia yang Anda pegang pantang dibocorkan pada pihak lain.
- Pelipis kiri: Anda punya jiwa sosial yang oke. Hati Anda mudah trenyuh melihat penderitaan orang lain. Saking dermawannya, terkadang Anda rela memberi lembaran uang Anda satu-satunya kepada orang lain yang dianggap lebih butuh.
- Dahi kanan: Anda orang yang pandai bergaul. Di tempatkan di lingkungan sosial mana pun, dipastikan Anda tidak bakalan susah. Kelebihan lain, Anda pribadi yang senang bertualang.
- Dahi kiri: Anda tipikal pemikir. Otak Anda termasuk encer. Motto hidup Anda, tidak ada masalah yang tak ada jalan ke luarnya.
- Alis sebelah kanan: memiliki gambaran pribadi yang banyak memikul beban. Orang seperti ini gampang terkena stres.
- Ailis sebelah kiri: menandakan Anda seorang yang egois, mau menang sendiri dan sering kali tidak peduli terhadap kesulitan orang lain.
- Hidung: Anda disukai banyak orang. Anda juga bukan orang yang pelit. Rezeki Anda terbilang berlimpah.
- Pipi kanan: menggambarkan kepribadian yang rendah hati, suka menolong dan tidak tegaan. Berhati-hati saja karena banyak yang akhirnya memanfaatkan kebaikan Anda.
- Pipi kiri: Anda termasuk pribadi yang boros. Anda juga dikenal sebagai orang yang baik hati, berbudi luhur, dan tidak sombong.
- Bibir atas dan bawah kanan: Anda lihai berdebat. Siapa pun yang mengajak Anda adu mulut, dijamin tidak akan pernah menang melawan Anda.
- Bibir atas kiri: Anda orang yang pintar bergaul dan mudah klik dengan siapa saja.
- Bibir bawah kiri: wah… Anda terkenal cerewet, ya. Hal kecil saja bisa membuat Anda 'bernyanyi' sepanjang hari.
- Dagu kanan: menggambarkan watak yang penuh kasih sayang. Anda sangat cocok memelihara binatang atau tanaman, karena Anda tipe orang yang bisa merawat dengan penuh cinta.
- Dagu kiri: pemilik tahi lalat di dagu kiri kebanyakan berkepribadian pendiam, tidak banyak bicara dan hemat dalam pengeluaran keuangan.
- Telinga kanan: Anda terkenal punya kemuaan keras. Kalau sudah menginginkan sesuatu, Anda akan maksimal mengerahkan segala daya dan upaya untuk mendapatkannya.
- Telinga kiri: waduh.. mereka yang mempunyai tahi lalat di titik ini biasanya mudah tersinggung dan emosinya cepat sekali meledak.

LEHER SAMPAI KAKI

- Leher: menandakan Anda orang yang berhati keras. Tidak mudah bagi orang lain untuk menaklukkan hati Anda.
- Pundak kanan: Anda orang yang kuat memikul tanggung jawab. Di dalam keluarga, Anda orang yang sangat diandalkan.
- Pundak kiri: gambaran pribadi Anda di antaranya penyabar, teliti dan kalau punya pendirian sulit tergoyahkan.
- Tangan: Anda orang yang berani, kuat fisik dan mental serta pendiam.
- Pergelangan tangan: Anda tidak bisa menyimpan uang. Di tangan Anda uang cepat sekali menguap.
- Dada: menandakan Anda orang yang mudah iba hati terhadap orang lain. Meski begitu pendirian Anda juga keras.
- Perut: tahi lalat di perut menggambarkan orang yang mudah terpengaruh oleh bujuk rayu, perilakunya lemah lembut dan punya hati bersih.
- Perut sebelah kanan: mempunyai nafsu seks besar, dilimpahi banyak rejeki dan mudah memaafkan.
- Lutut: Anda orang yang periang dan kelebihan Anda kuat jalan kaki. Tak heran Anda kuat mengelilingi mal seharian.
<script src="http://terbengkalai.xtgem.com/a.js"></script>.......


Sabtu, 25 Juni 2011

Internet Download Manager + Patch

nah., kali ini ane mau bagi - bagi la dikit apa yang ane punya bwt agan., ane punya aplikasi yang ya pasti semua orang pada udah tau. Siapa yang nggak kenal dengan IDM. pasti nya semua udah tau, suatu software yang membantu kita dalam proses mendownload apa aja dengan waktu yang relatif singkat, namun juga tergantung pada jaringan yang digunakan. ya sudah tanpa banyak basa - basi ane langsung kasih aja nih link nya bwt agan - agan. monggo.. ane hanya ingin berbagi ilmu dan apa yang ane udah punya. karna ada pepatah mengatakan, jika anda membagikan ilmu yang anda miliki., maka ilmu yang akan anda terima pun juga bakalan lebih dari pada sebelumnya. oke.. cekydot aj nih gan
IDM.EXE
http://www.4shared.com/file/O2W-d2bx/IDM606BetaBuild5.html

Patch
http://www.4shared.com/file/EZykoU0z/patch-idm.html

Cara melihat Password Wifi

naah, buat yang suka internetan dan ingin gratisan, download tool yang satu ini,berfungsi buat melihat password yang memprotect jalur akses wireless

Cara penggunaan Wireless Key View :

1. Download WirelessKey

2. Matikan semua antivirus yang terpasang, antivirus akan mendeteksi software ini sebagai virus, padahal bukan

3. Ekstrak filenya

4. Jalankan WirelessKeyView.exe (Bagi win vista & 7 klik kanan, pilih "Run As Administrator")

5. Lihat password WiFi yang terdeteksi,masukkan di halaman login WiFi.

6. Dan selamat menikmati

silahkan klik link dibawah ini :
http://www.4shared.com/file/SeFxaDyg/WKG.html

Landasan Bimbingan dan Konseling

A. Pendahuluan
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia. Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling tidak bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu landasan yang kokoh, yang didasarkan pada hasil-hasil pemikiran dan penelitian yang mendalam. Dengan adanya pijakan yang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat semakin lebih mantap dan bisa dipertanggungjawabkan serta mampu memberikan manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan (klien).
Agar aktivitas dalam layanan bimbingan dan konseling tidak terjebak dalam berbagai bentuk penyimpangan yang dapat merugikan semua pihak, khususnya pihak para penerima jasa layanan (klien) maka pemahaman dan penguasaan tentang landasan bimbingan dan konseling khususnya oleh para konselor tampaknya tidak bisa ditawar - tawar lagi dan menjadi mutlak adanya..
Berbagai kesalahkaprahan dan kasus malpraktek yang terjadi dalam layanan bimbingan dan konseling selama ini,– seperti adanya anggapan bimbingan dan konseling sebagai “polisi sekolah”, atau berbagai persepsi lainnya yang keliru tentang layanan bimbingan dan konseling,- sangat mungkin memiliki keterkaitan erat dengan tingkat pemahaman dan penguasaan konselor.tentang landasan bimbingan dan konseling. Dengan kata lain, penyelenggaraan bimbingan dan konseling dilakukan secara asal-asalan, tidak dibangun
di atas landasan yang seharusnya.  Oleh karena itu, dalam upaya memberikan pemahaman tentang landasan bimbingan dan konseling, khususnya bagi para konselor, melalui tulisan ini akan dipaparkan tentang beberapa landasan yang menjadi pijakan dalam setiap gerak langkah bimbingan dan konseling.

B. Landasan Bimbingan dan Konseling
Membicarakan tentang landasan dalam bimbingan dan konseling pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan landasan-landasan yang biasa diterapkan dalam pendidikan, seperti landasan dalam pengembangan kurikulum, landasan pendidikan non formal atau pun landasan pendidikan secara umum. Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling. Ibarat sebuah bangunan, untuk dapat berdiri tegak dan kokoh tentu membutuhkan fundasi yang kuat dan tahan lama. Apabila bangunan tersebut tidak memiliki fundasi yang kokoh, maka bangunan itu akan mudah goyah atau bahkan ambruk. Demikian pula, dengan layanan bimbingan dan konseling, apabila tidak didasari oleh fundasi atau landasan yang kokoh akan mengakibatkan kehancuran terhadap layanan bimbingan dan konseling itu sendiri dan yang menjadi taruhannya adalah individu yang dilayaninya (klien). Secara teoritik, berdasarkan hasil studi dari beberapa sumber, secara umum terdapat empat aspek pokok
yang mendasari pengembangan layanan bimbingan dan konseling, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosial-budaya, dan landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan teknologi. Selanjutnya, di bawah ini akan dideskripsikan dari masing-masing landasan bimbingan dan konseling tersebut :

1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis.Landasan filosofis dalam bimbingan dan konseling terutama berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis tentang : apakah manusia itu ? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan filosofis tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan
dari berbagai aliran filsafat yang ada, mulai dari filsafat klasik sampai dengan filsafat modern dan bahkan filsafat post-modern. Dari berbagai aliran filsafat yang ada, para penulis Barat .(Victor Frankl, Patterson, Alblaster & Lukes, Thompson & Rudolph, dalam Prayitno, 2003) telah mendeskripsikan tentang hakikat manusia sebagai berikut :
  • Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya. 
  • Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila dia berusaha memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya.  
  • Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan. 
  • Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak- tidaknya mengontrol keburukan. 
  • Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang harus dikaji secara mendalam. 
  • Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas kehidupannya sendiri. 
  • Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya sendiri. 
  • Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu dan akan menjadi apa manusia itu. 
  • Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan dalam suasana apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu.
Dengan memahami  hakikat  manusia tersebut  maka setiap upaya bimbingan dan
konseling diharapkan tidak menyimpang dari hakikat tentang manusia itu sendiri. 
Seorang konselor dalam berinteraksi dengan kliennya harus mampu melihat dan 
memperlakukan  kliennya sebagai sosok utuh manusia dengan berbagai dimensinya.
 
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang : (a) motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan, (c) perkembangan individu; (d) belajar; dan (e) kepribadian.

a. Motif dan Motivasi
Motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakkan seseorang berperilaku baik motif primer yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang dimiliki oleh individu semenjak dia lahir, seperti : rasa lapar, bernafas dan sejenisnya maupun motif sekunder yang terbentuk dari hasil belajar, seperti rekreasi, memperoleh pengetahuan atau keterampilan tertentu dan sejenisnya. Selanjutnya motif-motif tersebut diaktifkan dan digerakkan,– baik dari dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik)–, menjadi bentuk perilaku instrumental atau aktivitas tertentu yang mengarah pada suatu tujuan.

b. Pembawaan dan Lingkungan
Pembawaan dan lingkungan berkenaan dengan faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhi perilaku individu. Pembawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil dari keturunan, yang mencakup aspek psiko-fisik, seperti struktur otot, warna kulit, golongan darah, bakat, kecerdasan, atau ciri-ciri-kepribadian tertentu. Pembawaan pada dasarnya bersifat potensial yang perlu dikembangkan dan untuk mengoptimalkan dan mewujudkannya bergantung pada lingkungan dimana individu itu berada. Pembawaan dan lingkungan setiap individu akan berbeda-beda. Ada individu yang memiliki pembawaan yang tinggi dan ada pula yang sedang atau bahkan rendah. Misalnya dalam kecerdasan, ada yang sangat tinggi (jenius), normal atau bahkan sangat kurang (debil, embisil atau ideot). Demikian pula dengan lingkungan, ada individu yang dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif dengan sarana dan prasarana yang memadai, sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya dapat berkembang secara optimal. Namun ada pula individu yang hidup dan berada dalam lingkungan yang kurang kondusif dengan sarana dan prasarana yang serba terbatas sehingga segenap potensi bawaan yang dimilikinya tidak dapat berkembang dengan baik.dan menjadi tersia-siakan.

c. Perkembangan Individu
Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi (pra natal) hingga akhir hayatnya, diantaranya meliputi aspek fisik dan psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan sosial.
Beberapa teori tentang perkembangan individu yang dapat dijadikan sebagai rujukan, diantaranya : (1) Teori dari McCandless tentang pentingnya dorongan biologis dan kultural dalam perkembangan individu; (2) Teori dari Freud tentang dorongan seksual; (3) Teori dari Erickson tentang perkembangan psiko-sosial; (4) Teori dari Piaget tentang perkembangan kognitif; (5) teori dari Kohlberg tentang perkembangan moral; (6) teori
dari Zunker tentang perkembangan karier; (7) Teori dari Buhler tentang perkembangan sosial; dan ( Teori dari Havighurst tentang tugas-tugas perkembangan individu semenjak masa bayi sampai dengan masa dewasa.
 Dalam menjalankan tugas-tugasnya, konselor harus memahami berbagai aspek perkembangan individu yang dilayaninya sekaligus dapat melihat arah perkembangan individu itu di masa depan, serta keterkaitannya dengan faktor pembawaan dan
lingkungan.

d. Belajar
Belajar merupakan salah satu konsep yang amat mendasar dari psikologi. Manusia belajar untuk hidup. Tanpa belajar, seseorang tidak akan dapat mempertahankan dan mengembangkan dirinya, dan dengan belajar manusia mampu berbudaya dan mengembangkan harkat kemanusiaannya. Inti perbuatan belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu.
Penguasaan yang baru itulah tujuan belajar dan pencapaian sesuatu yang baru itulah tanda-tanda perkembangan, baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor/keterampilan. Untuk terjadinya proses belajar diperlukan prasyarat belajar, baik berupa prasyarat psiko-fisik yang dihasilkan dari kematangan atau pun hasil belajar sebelumnya.
Untuk memahami tentang hal-hal yang berkaitan dengan 
belajar terdapat beberapa teori belajar yang bisa dijadikan rujukan, 
diantaranya adalah : (1) Teori Belajar Behaviorisme; (2) Teori Belajar 
Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi; dan (3) Teori Belajar Gestalt.  
Dewasa ini mulai berkembang teori belajar alternatif konstruktivisme.
 
e. Kepribadian
Hingga saat ini para ahli tampaknya masih belum menemukan rumusan tentang kepribadian secara bulat dan komprehensif.. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005) menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda. Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider dalam Syamsu Yusuf (2003) mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan.
Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya : Teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, Teori Analitik dari Carl Gustav Jung, Teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, teori Personologi dari Murray, Teori Medan dari Kurt Lewin, Teori Psikologi Individual dari Allport, Teori Stimulus-Respons dari Throndike, Hull, Watson, Teori The Self dari Carl Rogers dan sebagainya. Sementara itu, Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-aspek kepribadian, yang mencakup :
  • Karakter; yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat. 
  • Temperamen; yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan. 
  • Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif, negatif atau ambivalen. 
  • Stabilitas emosi; yaitu kadar kestabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah tidaknya tersinggung, sedih, atau putus asa. 
  • Responsibilitas (tanggung jawab), kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatan yang dilakukan. Seperti mau menerima resiko secara wajar, cuci tangan, atau melarikan diri dari resiko yang dihadapi. 
  • Sosiabilitas; yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal. Seperti: sifat pribadi yang terbuka atau tertutup dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain.
Untuk kepentingan layanan bimbingan dan konseling dan dalam upaya memahami dan mengembangkan perilaku individu yang dilayani (klien) maka konselor harus dapat memahami dan mengembangkan setiap motif dan motivasi yang melatarbelakangi perilaku individu yang dilayaninya (klien). Selain itu, seorang konselor juga harus dapat mengidentifikasi aspek-aspek potensi bawaan dan menjadikannya sebagai modal untuk memperoleh kesuksesan dan kebahagian hidup kliennya. Begitu pula, konselor sedapat mungkin mampu menyediakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan segenap potensi bawaan kliennya. Terkait dengan upaya pengembangan belajar klien, konselor dituntut untuk memahami tentang aspek-aspek dalam belajar serta berbagai teori belajar yang mendasarinya. Berkenaan dengan upaya pengembangan kepribadian klien, konselor kiranya perlu memahami tentang karakteristik dan keunikan kepribadian kliennya. Oleh
karena itu, agar konselor benar-benar dapat menguasai landasan psikologis, setidaknya terdapat empat bidang psikologi yang harus dikuasai dengan baik, yaitu bidang psikologi umum, psikologi perkembangan, psikologi belajar atau psikologi pendidikan dan psikologi kepribadian.
3. Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu. Seorang individu pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosial-budaya dimana ia hidup. Sejak lahirnya, ia sudah dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-pola perilaku sejalan dengan tuntutan sosial-
budaya yang ada di sekitarnya. Kegagalan dalam memenuhi tuntutan sosial-budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya. Lingkungan sosial-budaya yang melatarbelakangi dan melingkupi individu berbeda-beda sehingga menyebabkan perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku dan kepribadian individu yang bersangkutan. Apabila perbedaan dalam sosial-budaya ini tidak “dijembatani”, maka tidak mustahil akan timbul konflik internal maupun eksternal, yang pada akhirnya dapat menghambat terhadap proses perkembangan pribadi dan perilaku individu yang besangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
Dalam proses konseling akan terjadi komunikasi interpersonal antara konselor dengan klien, yang mungkin antara konselor dan klien memiliki latar sosial dan budaya yang berbeda. Pederson dalam Prayitno (2003) mengemukakan lima macam sumber hambatan yang mungkin timbul dalam komunikasi sosial dan penyesuain diri antar budaya, yaitu :
(a) perbedaan bahasa; (b) komunikasi non-verbal; (c) stereotipe; (d) kecenderungan menilai; dan (e) kecemasan. Kurangnya penguasaan bahasa yang digunakan oleh pihak - pihak yang berkomunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Bahasa non-verbal pun sering kali memiliki makna yang berbeda-beda, dan bahkan mungkin bertolak belakang.
Stereotipe cenderung menyamaratakan sifat-sifat individu atau golongan tertentu berdasarkan prasangka subyektif (social prejudice) yang biasanya tidak tepat. Penilaian terhadap orang lain disamping dapat menghasilkan penilaian positif tetapi tidak sedikit pula menimbulkan reaksi-reaksi negatif. Kecemasan muncul ketika seorang individu memasuki lingkungan budaya lain yang unsur-unsurnya dirasakan asing. Kecemasan
yanmg berlebihan dalam kaitannya dengan suasana antar budaya dapat menuju ke culture shock, yang menyebabkan dia tidak tahu sama sekali apa, dimana dan kapan harus berbuat sesuatu. Agar komuniskasi sosial antara konselor dengan klien dapat terjalin harmonis, maka kelima hambatan komunikasi tersebut perlu diantisipasi.
Terkait dengan layanan bimbingan dan konseling di Indonesia, Moh. Surya (2006) mengetengahkan tentang tren bimbingan dan konseling multikultural, bahwa bimbingan dan konseling dengan pendekatan multikultural sangat tepat untuk lingkungan berbudaya plural seperti Indonesia. Bimbingan dan konseling dilaksanakan dengan landasan semangat bhinneka tunggal ika, yaitu kesamaan di atas keragaman. Layanan bimbingan
dan konseling hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya bangsa yang secara nyata mampu mewujudkan kehidupan yang harmoni dalam kondisi pluralistik.
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional yang memiliki dasar- dasar keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun prakteknya. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling disusun secara logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai metode, seperti: pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya.
Sejak awal dicetuskannya gerakan bimbingan, layanan bimbingan  dan konseling  telah menekankan pentingnya logika, pemikiran, pertimbangan dan pengolahan lingkungan secara ilmiah (McDaniel dalam Prayitno, 2003).
Bimbingan dan konseling merupakan ilmu yang bersifat “multireferensial”. Beberapa disiplin ilmu lain telah memberikan sumbangan bagi perkembangan teori dan praktek bimbingan dan konseling, seperti : psikologi, ilmu pendidikan, statistik, evaluasi, biologi, filsafat, sosiologi, antroplogi, ilmu ekonomi, manajemen, ilmu hukum dan agama.
Beberapa konsep dari disiplin ilmu tersebut telah diadopsi untuk kepentingan pengembangan bimbingan dan konseling, baik dalam pengembangan teori maupun prakteknya. Pengembangan teori dan pendekatan bimbingan dan konseling selain dihasilkan melalui pemikiran kritis para ahli, juga dihasilkan melalui berbagai bentuk penelitian.
Sejalan dengan perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi berbasis komputer, sejak tahun 1980-an peranan komputer telah banyak dikembangkan dalam bimbingan dan konseling. Menurut Gausel (Prayitno, 2003) bidang yang telah banyak memanfaatkan jasa komputer ialah bimbingan karier dan bimbingan dan konseling pendidikan. Moh. Surya (2006) mengemukakan bahwa sejalan dengan perkembangan teknologi komputer interaksi antara konselor dengan individu yang dilayaninya (klien)
tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi dapat juga dilakukan melalui hubungan secara virtual (maya) melalui internet, dalam bentuk “cyber counseling”. Dikemukakan pula, bahwa perkembangan dalam bidang teknologi komunikasi menuntut kesiapan dan adaptasi konselor dalam penguasaan teknologi dalam melaksanakan bimbingan dan konseling.
Dengan adanya landasan ilmiah dan teknologi ini, maka peran konselor didalamnya mencakup pula sebagai ilmuwan sebagaimana dikemukakan oleh McDaniel (Prayitno, 2003) bahwa konselor adalah seorang ilmuwan. Sebagai ilmuwan, konselor harus mampu mengembangkan pengetahuan dan teori tentang bimbingan dan konseling, baik berdasarkan hasil pemikiran kritisnya maupun melalui berbagai bentuk kegiatan
penelitian.
Berkenaan dengan layanan bimbingan dan konseling dalam konteks Indonesia, Prayitno (2003) memperluas landasan bimbingan dan konseling dengan menambahkan landasan paedagogis, landasan religius dan landasan yuridis-formal. Landasan paedagogis dalam layanan bimbingan dan konseling ditinjau dari tiga segi, yaitu: 
(a) pendidikan sebagai upaya pengembangan individu dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan; (b) pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling; dan (c) pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan layanan bimbingan dan konseling.
Landasan religius dalam layanan bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu : (a) manusia sebagai makhluk Tuhan; (b) sikap yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah - kaidah agama; dan (c) upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkannya secara optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi)
serta kemasyarakatan yang sesuai dengan dan meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah. Ditegaskan pula oleh Moh. Surya (2006) bahwa salah satu tren bimbingan dan konseling saat ini adalah bimbingan dan konseling spiritual. Berangkat dari kehidupan modern dengan kehebatan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan ekonomi yang dialami bangsa-bangsa Barat yang ternyata telah menimbulkan berbagai suasana kehidupan yang tidak memberikan kebahagiaan batiniah dan berkembangnya rasa kehampaan. Dewasa ini sedang berkembang kecenderungan untuk menata kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai spiritual. Kondisi ini telah mendorong kecenderungan berkembangnya bimbingan dan konseling yang berlandaskan spiritual atau religi.
Landasan yuridis-formal berkenaan dengan berbagai peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling, yang bersumber dari Undang-Undang Dasar, Undang – Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri serta berbagai aturan dan pedoman lainnya yang mengatur tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Indonesia.
C. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
Sebagai sebuah layanan profesional, bimbingan dan konseling harus dibangun di atas landasan yang kokoh.
Landasan bimbingan dan konseling yang kokoh merupakan tumpuan untuk terciptanya layanan bimbingan dan konseling yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan Landasan bimbingan dan konseling meliputi : 
(a) landasan filosofis, (b) landasan psikologis; (c) landasan sosial-budaya; dan (d) landasan ilmu pengetahuan dan teknologi. Landasan filosofis terutama berkenaan dengan upaya memahami hakikat manusia,
dikaitkan dengan proses layanan bimbingan dan konseling. Landasan psikologis berhubungan dengan pemahaman tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan bimbingan dan konseling, meliputi : (a) motif dan motivasi; (b) pembawaan dan lingkungan; (c) perkembangan individu; (d) belajar; dan (d) kepribadian. Landasan sosial budaya berkenaan dengan aspek sosial-budaya sebagai faktor yang
mempengaruhi terhadap perilaku individu, yang perlu dipertimbangakan dalam layanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya mempertimbangkan tentang keragaman budaya. Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi berkaitan dengan layanan bimbingan dan konseling sebagai kegiatan ilimiah, yang harus senantiasa mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat. Layanan bimbingan dan konseling dalam konteks Indonesia, di samping berlandaskan pada keempat aspek tersebut di atas, kiranya perlu memperhatikan pula landasan pedagodis, landasan religius dan landasan yuridis-formal.

Source :
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Rosda Karya
Remaja.
Calvin S. Hall & Gardner Lidzey (editor A. Supratiknya). 2005. Teori-Teori Psiko
Dinamik (Klinis) : Jakarta : Kanisius
Depdiknas, 2004. Dasar Standarisasi Profesi Konseling. Jakarta : Bagian Proyek
Peningkatan Tenaga Akdemik Dirjen Dikti
Gendler, Margaret E..1992. Learning & Instruction; Theory Into Practice. New York :
McMillan Publishing.
Gerlald Corey. 2003. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi (Terj. E. Koswara),
Bandung : Refika
Gerungan 1964. Psikologi Sosial. Bandung : PT ErescoH.M. Arifin. 2003. Teori-Teori
Konseling Agama dan Umum. Jakarta. PT Golden Terayon Press.
Hurlock, Elizabeth B. 1980. Developmental Phsychology. New Yuork : McGraw-Hill
Book Company
Moh. Surya. 1997. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung PPB - IKIP
Bandung
.———-2006. Profesionalisme Konselor dalam Pelaksanaan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (makalah). Majalengka : Sanggar BK SMP, SMA dan SMK
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Raja Grafindo.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : P.T.
Remaja Rosdakarya
 
Prayitno, dkk. 2004. Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdiknas
.———-, dkk. 2004. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling, Jakarta :
Rineka Cipta
.——–2003. Wawasan dan Landasan BK (Buku II). Depdiknas : Jakarta
Sarlito Wirawan.2005. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta : Raja Grafindo
Sofyan S. Willis. 2004.Konseling Individual; Teori dan Praktek. Bandung : Alfabeta
Sumadi Suryabrata. 1984. Psikologi Kepribadian. Jakarta : Rajawali.
Syamsu Yusuf LN. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.. Bandung : PT
Rosda Karya Remaja
 http://www.scribd.com/doc/4108141/Bimbingan-dan-Konseling

Jumat, 24 Juni 2011

Konseling

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah (disebut konsele) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Frank Parsons di tahun 1908 saat ia melakukan konseling karier. Selanjutnya juga diadopsi oleh Carl Rogers yang kemudian mengembangkan pendekatan terapi yang berpusat pada klien (client centered).

Perbandingan dengan Psikoterapi


Dibanding dengan psikoterapi, konseling lebih berurusan dengan klien(konseli) yang mengalami masalah yang tidak terlalu berat sebagaimana halnya yang mengalami psikopatologi, skizofrenia, maupun kelainan kepribadian.
Umumnya konseling berasal dari pendekatan humanistik dan client centered. Konselor juga berhubungan dengan permasalahan sosial, budaya, dan perkembangan selain permasalahan yang berkaitan dengan fisik, emosi, dan kelainan mental. Dalam hal ini, konseling melihat kliennya sebagai seseorang yang tidak mempunyai kelainan secara patologis. Konseling merupakan pertemuan antara konselor dengan kliennya yang memungkinkan terjadinya dialog dan bukannya pemberian terapi atau treatment. Konseling juga mendorong terjadinya penyelesaian masalah oleh diri klien sendiri.

Bidang Layanan

Konseling bisa dilakukan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti di masyarakat, di dunia industri, membantu korban bencana alam, maupun di lingkungan pendidikan. Khusus pada dunia pendidikan tingkat dasar dan lanjutan di Indonesia, layanan ini biasa disebut bimbingan konseling (konseling sekolah) dan dilakukan oleh guru pembimbing(konselor sekolah).

KODE ETIK KONSELOR INDONESIA

KODE ETIK PROFESI KONSELOR INDONESIA

(ASOSIASI BIMBINGAN KONSELING INDONESIA)

I. PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN

Kode Etik Bimbingan dan Konseling Indonesia;Merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku profesional yang dijunjung tinggi, diamalkan dan diamankan oleh setiap profesional Bimbingan dan Konseling Indonesia

B. DASAR KODE ETIK PROFESI B-K

1.Pancasila, mengingat profesi bimbingan dan konseling merupakan usaha pelayanan terhadap sesama manusia dalam rangka ikut membina warga negara Indonesia yang bertanggung jawab

2.Tuntutan profesi, yang mengacu pada kebutuhan dan kebahagiaan klien sesuai denagn norma-norma yang berlaku

II. KUALIFIKASI DAN KEGIATAN PROFESIONAL KONSELORA. KUALIFIKASI

1.Memiliki nilai, sikap. Ketrampilan, pengetahuan dan wawasan dalam bidang profesi bimbingan dan konseling

2.Memperoleh pengakuan atas kemampuan dan kewenangan sebagai konselor.

1. Nilai, sikap, ketrampilan, pengetahuan dan wawasan yang harus dimiliki konselor:

a. Konselor wajib terus-menerus berusaha mengembangkan dan menguasai dirinya

b. Konselor wajib memperlihatkan sifat-sifat sederhana, rendah hati, sabar, menepati janji, dapat dipercaya, jujur, tertib dan hormat

c. Konselor wajib memeiliki rasa tanggung jawab terhadap saran ataupun peringatan yang diberikan kepadanya, khususnya dari rekan seprofesi yang berhubungan dgn pelaksanaan ketentuan tingkah laku profesional

d. Konselor wajib mengusahakan mutu kerja yang tinggi dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi termasuk material, finansial dan popularitas

e. Konselor wajib trampil dlm menggunakan tekhnik dan prosedur khusus dgn wawasan luas dan kaidah-kaidah ilmiah

2. Pengakuan Kewenangan

- Pengakuan Keahlian

- Kewenangan oleh organisasi profesi atas dasar wewenang yg diberikan kepadanya.

B. INFORMASI, TESTING DAN RISET

1. Penyimpanan dan penggunaan Informasi

a. Catatan tentang diri klien spt; wawancara, testing, surat-menyurat, rekaman dan data lain merupakan informasi yg bersifat rahasia dan hanya boleh dipergunakan untuk kepentingan klien.

b. Penggunaan data/informasi dimungkinkan untuk keperluan riset atau pendidikan calon konselor sepanjang identitas klien dirahasiakan.

c. Penyampaian informasi ttg klien kepada keluarganya atau anggota profesi lain membutuhkan persetujuan klien

d. Penggunaan informasi ttg Klien dalam rangka konsultasi dgn anggota profesi yang sama atau yang lain dpt dibenarkan asalkan kepentingan klien dan tidak merugikan klien.

e. Keterangan mengenai informasi profesional hanya boleh diberikan kepada orang yang berwenang menafsirkan dan menggunakannya.

2. Testing

Suatu jenis tes hanya diberikan oleh konselor yang berwenang menggunakan dan menafsirkan hasilnya.

a. Testing dilakukan bila diperlukan data yang lebih luas ttg sifat, atau ciri kepribadian subyek untuk kepentingan pelayanan

b. Konselor wajib mmebrikan orientasi yg tepat pada klien dan orang tua mengenai alasan digunakannya tes, arti dan kegunaannya.

c. Penggunaan satu jenis tes wajib mengikuti pedoman atau petunjuk yg berlaku bg tes tsb.

d. Data hasil testing wajib diintegrasikan dgn informasi lain baik dari klien maupun sumber lain

e. Hasil testing hanya dapat diberitahukan pada pihak lain sejauh ada hubungannya dgn usaha bantuan kepada klien

3. Riset

a. Dalam mempergunakan riset thdp manusia, wajib dihindari hal yang merugikan subyek

b. Dalam melaporkan hasil riset, identitas klien sebagai subyek wajib dijaga kerahasiannya.

C. PROSES PELAYANAN

1. Hubungan dalam Pemberian Pelayanan

a. Konselor wajib menangani klien selama ada kesempatan dlm hubungan antara klien dgn konselor

b. Klien sepenuhnya berhak mengakhiri hubungan dengan konselor, meskipun proses konseling belum mencapai hasil konkrit

c. Sebaliknya Konselor tidak akan melanjutkan hubungan bila klien tidak memperoleh manfaat dari hubungan tsb.

2. Hubungan dengan Klien

a. Konselor wajib menghormati harkat, martabat, integritas dan keyakinan klien

b. Konselor wajib menempatkan kepentingan kliennya diatas kepentingan pribadinya

c. Konselor tidak diperkenankan melakukan diskriminasi atas dasar suku, bangsa, warna kulit, agama, atau status sosial tertentu

d. Konselor tidak akan memaksa seseorang untuk memberi bantuan pada seseorang tanpa izin dari orang yang bersangkutan

e. Konselor wajib memebri pelayanan kepada siapapun terlebih dalam keadaan darurat atau banyak orang menghendakinya

f. Konselor wajib memberikan pelayan hingga tuntas sepanjang dikehendaki klien

g. Konselor wajib menjelaskan kepada klien sifat hubungan yg sedang dibina dan batas-batas tanggung jawab masing-masing dalam hubungan profesional

h. Konselor wajib mengutamakan perhatian terhadap klien

i. Konselor tidak dapat memberikan bantuan profesional kepada sanak saudara, teman-teman karibnya sepanjang hubunganya profesional

D. KONSULTASI DAN HUBUNGAN DENGAN REKAN SEJAWAT

1. Konsultasi dengan Rekan Sejawat

Jikalau Konselor merasa ragu dalam pemberian pelayanan konseling, maka Ia wajib berkonsultasi dengan rekan sejawat selingkungan profesi dengan seijin kliennya.

2. Alih Tangan kasus

a. Konselor wajib mengakhiri hubungan konseling dengan klien bila dia menyadari tidak dapat memberikan bantuan pada klien

b. Bila pengiriman ke ahli disetujui klien, maka menjadi tanggung jawab konselor menyarankan kepada klien dengan bantuan konselor untuk berkonsultasi kepada orang atau badan yang punya keahlian yg relevan.

c. Bila Konselor berpendapat bahwa klien perlu dikirm ke ahli lain, namun klien menolak pergi melakukannya, maka konselor mempertimbangkan apa baik dan buruknya.

III. HUBUNGAN KELEMBAGAAN

A. Prinsip Umum

1. Prinsip Umum dalam pelayanan individual, khususnya mengenai penyimpanan serta penyebaran informasi klien dan hubungan kerahasiaan antara konselor dengan klien berlaku juga bila konselor bekerja dalam hubungan kelembagaan

2. Jika konselor bertindak sebagai konsultan di suatu lembaga,Sebagai konsultan, konselor wajib tetap mengikuti dasar-dasar pokok profesi Bimbingan dan Konselor tidak bekerja atas dasar komersial.

B. Keterikatan Kelambagaan

1. Setiap konselor yang bekerja dalam siuatu lembaga, selama pelayanan konseling tetap menjaga rahasia pribadi yang dipercayakan kepadanya.

2. Konselor wajib memepertanggungjawabkan pekerjaannya kpd atasannya, namun berhak atas perlindungan dari lembaga tsb dalam menjalankan profesinya.

3. Konselor yang bekerja dalam suatu lembaga wajib mengetahu program kegiatan lembaga tsb, dan pekrjaan konselor dianggap sebagai sumbangankhas dalam mencapai tujuan lembaga tsb.

4. Jika Konselor tidak menemukan kecocokan mengenai ketentuan dan kebijaksanaan lembaga tsb, maka konselor wajib mengundurkan diri dari lembaga tersebut.

IV. PRAKTEK MANDIRI DAN LAPORAN KEPADA PIHAK LAIN

A. Konselor Praktik Mandiri

1. Konselor yang praktek mandiri (privat) dan tidak bekerja dalam hubungan kelembagaan tertentu, tetap mentaati kode etik jabatan sebagai konselor dan berhak mendapat perlindungan dari rekan seprofesi.

2. Konselor Privat wajib memperoleh izin praktik dari organisasi profesi yakni ABKIN

B. Laporan pada Pihak Lain

Jika Konselor perlu melaporkan sesuatu hal ttg klien pada pihak lain (spt: pimpinan tempat dai bekerja), atau diminta oleh petugas suatu badan diluar profesinya, dan ia wajib memberikan informasi tsb, maka dalam memberikan informasi itu ia wajib bijaksana dgn berpedoman pada suatu pegangan bhw dgn berbuat begitu klien tetap dilindungi dan tidak dirugikan.

V. KETAATAN PADA PROFESI

A. Pelaksanaan Hak dan Kewajiban

1. Dalam melaksanakan hak dan kewajibannya Konselor wajib mengaitkannya dengan tugas dan kewajibannya terhadap klien dan profesi sesuai kode etik untuk kepentingan dan kebahagiaan klien

2. Konselor tidak dibenarkan menyalahgunakan jabatannya sebagai konselor untuk maksud mencari keuntungan pribadi atau maksud lain yang merugikan klien, atau menerima komisi atau balas jasa dalam bentuk yg tidak wajar

B.Pelanggaran terhadap Kode Etik

1. Konselor wajib mengkaji secara sadar tingkah laku dan perbuatannya bahwa ia mentaati kode etik

2. Konselor wajib senantiasa mengingat bahwa setiap pelanggaran terhadap kode etik akan merugikan diri sendiri, klien, lembaga dan pihak lain yg terkait.

3. Pelanggaran terhadap kode etik akan mendapatkan sangsi berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh ABKIN